Jumat, 12 Agustus 2011

Darah di Tinja, Kapan Perlu Dicemaskan?

Electronic toilet
Melihat darah di tinja atau berceceran di toilet dapat membuat Anda panik. Untungnya, sebagian besar bercak darah di tinja bukanlah pertanda masalah yang berat. Pada kebanyakan kasus, penyebabnya adalah ambeien/wasir atau fisura anus. Wasir adalah pembuluh darah yang bengkak di dubur atau anus yang bisa menyakitkan, gatal, dan kadang-kadang berdarah. Perdarahan tanpa rasa sakit di dubur saat buang air besar adalah gejala umum wasir. Fisura anus atau perobekan lapisan anus saat mengeluarkan tinja yang keras adalah sebab lain adanya darah di tinja.
Namun demikian, Anda tetap perlu waspada karena penyakit lain mungkin dapat terlibat. Darah di tinja dapat merupakan gejala kondisi berikut:





  • Kanker/polip kolon (usus besar)
  • Kolitis ulseratif (radang kolon)
  • Penyakit Crohn
  • Infeksi bakteri, misalnya amubiasis dan salmonelosis
  • Divertikulitis
  • Penyumbatan arteri usus
  • Proliferasi tidak terkendali bakteri usus setelah konsumsi antibiotik
  • Penyakit tifus
  • Overdosis pengobatan antikoagulan
  • Konsekuensi dari sodomi

Tanda-tanda

Untuk memahami apakah darah di tinja berasal dari bagian anus/dubur atau sistem gastrointestinal yang lebih atas, tanda-tanda berikut perlu diperhatikan:
  • Pertama, coba dicermati lagi apakah warna merah/hitam di tinja Anda adalah darah. Makanan tertentu seperti daging, kembang kol, brokoli, tomat, pisang, atau suplemen zat besi dapat menyebabkan tinja berwarna merah atau hitam.
  • Jika darah berwarna merah cerah, umumnya sumbernya berasal dari dubur, bagian akhir usus besar, atau anus. Jika berasal dari bagian yang lebih atas, darah umumnya berwarna lebih gelap atau hitam seperti arang dengan bau yang sangat tidak sedap. Warna tersebut disebabkan oleh proses pencernaan darah di sepanjang perjalanannya di usus.
  • Jika darah hadir di ujung tinja atau hanya di permukaan tinja, sumbernya berasal dari anus atau dubur. Wasir dan fisura anus adalah penyebab utamanya. Darah menstruasi pada perempuan juga bisa tanpa disadari menempel di tinja. Bila darah bercampur dengan tinja, sumber perdarahan lebih tinggi (di usus besar pada umumnya).
  • Tanda peringatan lain pada perdarahan yang bukan disebabkan oleh wasir adalah darah tidak melimpah. Polip prakanker di dekat ujung usus besar dapat meniru perdarahan wasir, namun jumlah darahnya biasanya tidak banyak. Bila terdapat polip, biasanya perdarahan hadir dalam usus selama bertahun-tahun sebelum lesinya menjadi kanker. Deteksi dini polip ini bisa mencegah perkembangannya menjadi kanker dengan pembedahan yang aman.
  • Jika terjadi perdarahan berulang dalam jumlah kecil atau ada rasa nyeri yang tumpul (sebah) di perut bagian atas, kemungkinan masalahnya di lambung atau usus Anda.

Diagnosis

Bila sumber perdarahan bukan wasir atau fisura anus, Anda perlu segera memeriksakan diri untuk mendiagnosis penyakitnya. Dokter dapat melakukan berbagai pemeriksaan berikut, tergantung pada usia, gejala, dan riwayat medis masa lalu Anda:
  • Pemeriksaan rektal. Kadang-kadang dokter dapat mendeteksi penyebab pendarahan  hanya dengan pemeriksaan dubur. Pada orang muda, pemeriksaan ini mungkin sudah cukup. Polip dan kanker usus besar lebih umum pada orang tua, sehingga penyelidikan perdarahan terutama lebih diperlukan pada pasien di atas usia 40 tahun.
  • Anoskopi. Anoskopi memungkinkan dokter untuk memeriksa anus dan rektum bawah. Hal ini dapat dilakukan melalui rawat jalan dan tidak memerlukan bius.
  • Sigmoidoskopi. Selama sigmoidoskopi, dokter dapat memeriksa rektum dan bagian usus besar yang lebih rendah. Sigmoidoskopi dapat dilakukan tanpa bius.
  • Kolonoskopi. Kolonoskopi adalah prosedur di mana dokter memeriksa seluruh usus besar, biasanya pada saat pasien dibius.
Sumber: Majalah Kesehatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar