Rabu, 13 April 2011

Melatih si Kecil Berpakaian Sendiri


Abu dan Ummu, anak usia 2-3 tahun, sebenarnya sudah bisa diajari berpakaian sendiri. Memang, hasilnya belum prima, tapi minimal Anda sudah mengajarkannya mandiri dan punya percaya diri.
Mengajar anak berpakaian bukan saja melatih motorik tubuhnya, tetapi sekaligus melatih kemandiriannya.
Sejak anak berusia 2 tahun mereka sudah mengenal instruksi, sehingga Anda sudah bisa mulai mengajarkan bagaimana memakai baju. Misalnya, “Ayo, Kakak pakai baju sendiri, tangan kanan dulu, tangannya ke atas.” Atau, “Mari pakai celana! Angkat kakinya, nah, masukkan ke dalamnya. Ya, kini yang sebelah kiri. Kemudian tarik ritsletingnya.”

Agar lebih efektif, Abu dan Ummu bisa memberi contoh secara langsung dan menyuruh si anak melakukannya secara langsung pula. Dalam hal membantu berpakaian, berbeda-beda kadarnya, tergantung tahap pengembangan keterampilan anak masing-masing. Namun jangan terkejut jika pada tahap awal ini, baru disuruh memakai celana, si kecil kemudian sudah melesat lari keluar.



Untuk itu diperlukan kesabaran ekstra dari Abu dan Ummu. Tak ada salahnya, saat membantunya memakai pakaian, Abu dan Ummu mengemukakan harapan-harapannya. Misalnya, “Sebentar lagi Adik juga bisa memakai pakaian sendiri. Kan, enak, kalau basah bisa buka sendiri, bisa ganti sendiri, nggak perlu nunggu Ummi.” Hal ini akan lebih mendorong keinginannya untuk mampu mengerjakannya sendiri.
Abu dan Ummu, barulah pada usia 2,5 – 3 tahun umumnya mereka sudah agak mahir memakai baju sendiri. Nah, untuk keadaan ini, sebaiknya Abu dan Ummu hanya memberi aba-aba saja dari jauh. “Ya, masukkan sabuknya ke lubang itu. Tangannya begini, lalu bajunya dibeginikan.” Begitu seterusnya, sampai akhirnya ia sudah bisa dilepas sendiri pada usia 3,5 tahun.

Memang, si kecil terkadang ngotot ingin memakai bajunya sendiri tidak sesuai petunjuk ummi-nya. Baru kalau tak bisa, dia akan teriak-teriak, “Bagaimana, sih, Mi?” Sekali lagi, Anda harus sabar. Lebih baik kita biarkan saja ia melakukan sendiri, toh akhirnya ia akan minta bantuan juga.
Mengapa demikian? Karena pada saat usia 2 tahunan, si kecil sudah mulai mengembangkan otonominya. Ia mulai ingin melakukan apa-apa sendiri. Untuk itu, pada tahap awal ini, lebih baik anak diajarkan memakai yang sederhana dulu. Misalnya, pakai kaos kaki sendiri atau memakai baju yang mudah. Jangan dulu mengajarkannya memakai pakaian yang banyak tali, yang akan menyulitkan anak.

Tapi, jangan buru-buru mengharapkan hasil yang sempurna. Ada anak yang cepat bisa, ada pula yang lambat. Sebaiknya latih sejak ia berusia 2 tahun meski umumnya baru setahun kemudian mereka mampu. Soalnya, kalau tak didorong sejak kecil, ia tak akan pernah mampu melakukannya. Anak jadi malas meski sebetulnya bisa. Dengan kata lain, bukan hanya soal kemampuan, namun kemauan pun menunjang keberhasilan anak.
Ingat Abu dan Ummu, tak perlu risau pula jika si kecil kerap “melawan” saat dilatih mengenakan pakaian. Masalahnya, anak umur 2,5 – 3 tahun sedang giat-giatnya menunjukkan kemauannya sendiri. Egonya mulai tumbuh. Karena ia mulai sadar, ia adalah pribadi yang lain dari orang lain. Anak cenderung untuk bilang tidak. Ngotot, itulah cirinya. Seakan ingin meyakinkan, “Kalau saya bilang tidak, orang lain tak bisa bilang apa-apa!”

Nah, kalau anak sudah ngotot, dekati ia secara persuasif. Jika ia ingin memakai baju sendiri, biarkan saja. Kalau hasilnya belum beres, bawa saja ia ke depan cermin untuk melihat sendiri hasilnya dan beri tahu kesalahannya. Kalau ia mengenakan kausnya terbalik, katakan padanya, gambar kausnya yang seharusnya di depan, jadi tak terlihat. Baiklah Abu dan Ummu, selamat mencoba, semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar