Jumat, 06 Mei 2011

Memohon perlindungan hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :
Dan jika kemu ditimpa sesuatu godaan syaitan Maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (QS Al A’raf [7]:200)

Di dalam Al-Our’an, ada bentuk-bentuk memohon perlindungan kepada Allah swt yang harus kita lakukan, karenanya perlu kita bahas secara singkat melalui tulisan ini.


1. Berlindung Dari Kejahatan.
Keburukan atau Kejahatan manusia dengan berbagai sebab merupakan sesuatu yang tidak menyenangkan bagi kita dalam hidup ini, kejahatan memang bisa dilakukan oleh siapa saja karenanya kita berlindung kepada Allah swt dari yang demikian, karenanya ketika Rasulullah saw disihir oleh orang Yahudi yang bernama Labid bin Asam, beliau mengalami sedikit pusing sehingga malaikat merugyah beliau sehingga beliau terbebas dari sihir itu. Karena itu, Rasulullah saw berlindung kepada Allah swt dengan turun surat Al-Falaq dan An-Nas, firman-Nya: Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subu dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki.” (QS Al Falaq [113]: 1 -5). Di dalam surat lain, Allah swt juga membimbing kita untuk berlindung kepada-Nya dari kejahatan syaitan, jin dan manusia, Allah swt berfirman: “Katakanlah: Aku bertidung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. raja manusia. sembahan ma-nusia. dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyt, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia“. (QS An Naas [114]:1-6).
Bila kita telah berlindung kepada Allah swt dari kejahahatan orang iain yang kemungkinan menimpa kita, maka kitapun insya Allah tidak akan melaku-kan kejahatan yang tidak menyenang-kan orang lain, karena seharusnya ketika kita tidak suka terhadap keja-hatan orang lain menimpa kita, kitapun menjadi tidak suka bila hal itu menimpa orang lain, apalagoi dengan sebab kita yang melakukannya. Karena itu, Rasul-ullah saw menggugah orang lain dalam masalah ini. Sebagai contoh, suatu ketika seorang pemuda datang kepada Rasul yang saat itu beliau sedang berkumpul bersama para sahabatnya, pemuda itu ternyata meminta kepada Rasul untuk dibolehkan berzina. Men-dengar hal itu tentu saja sahabat men-jadi marah, namun nabi menenangkan para sahabat, tapi justeru beliau ber-tanya secara baik-baik kepada pemuda itu: “apakah engkau punya ibu atau saudara perempuan?”. Pemuda itu menjawab: “Ya”.
Nabi melanjutkan pertanyaan: “Kalau begitu bagaimana perasaanmu bila ibu atau saudara pemrempuanmu dizinahi orang?”.
“Saya tidak suka ya Rasul, akan saya pukul kalau perlu saya bunuh orang yang menzinahi ibu atau saudara perempuanku”.
“Kalau kamu tidak suka, kenapa kamu minta izin untuk dibolehkan mela-kukan hal itu, padahal wanita yang engkau zinahi bisa jadi punya keluarga laki-laki yang perasaannya sama dengan perasaanmu?”. Karenanya pemuda itu tidak jadi berzina.

2. Berlindung Kepada Allah Dari Godaan Syaitan.
Syaitan selalu menggoda manusia agar menempuh jalan yang tidak benar. Berbagai cara dilakukan oleh syaitan untuk menyesatkan manusia karena-nya semua golongan manusia digoda oleh syaitan, tidak terkecuali para nabi, termasuk nabi Muhammad saw.
Karena itu, setiap kita harus waspada terhadap godaan syaitan 24 jam setiap harinya sehingga kita harus berlindung kepada Allah swt dari godaan-godaannya, itu sebabnya memohon perlindungan kepada Allah swt harus kita lakukan bagi anak-anak kita yang baru dilahirkan sebagaimana yang telah dicontoh-kan oleh ibunya Maryam atau nenek nabi Isa as, Allah swt berfirman: “Maka tatkala isteri lmran melahirkan anaknya, diapun berkata: Ya Tuhanku, sesungguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai Dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang terkutuk“. (QS Al-Imran[3]:36)
Syaitan membisikan ke dalam jiwa manusia untuk mempengaruhi dan mendorong manusia melakukan ke-maksiatan dan kejahatan. Karenanya kitapun harus berlindung lepada Allah agar jangan sampai syaitan datang kepada kita untuk melakukan hal itu, ini berarti kekuatan rohani kita harus betul-betul kuat agar syaitan tidak mau mendatangi kita, Allah swt berfirman: Dan Katakanlah: “Ya Tuhanku aku ber-lindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan syaitan,. dan aku berlindung (pula) kepada Engkau Ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku“. (QS Al Mukminun [23]:97-98).
Namun bila syaitan ternyata datang juga, bahkan sampai menunjukkan keberhasilan dalam menggoda kita dan merasakan adanya godaan syaitan itu, baik dengan ragu terhadap kebaikan yang seharusnya kita iakukan atau kita mulai senang pada kemaksiatan, maka pada saat itu harus segera berlindung kepada Allah swt. Keharusan kita berlindung kepada Allah swt dari godaan syaitan disebutkan juga dalam firman-Nya: “Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan Maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (QS Al A’raf [7]:200), lihat pula QS Fushilat[41]: 36)
Dari sini bisa kita bayangkan betapa begitu bahaya godaan syaitan yang membuat kita harus selalu beriindung kepada Allah swt sehingga saat mau membaca Al-Qur’an, kitapun harus berlindung kepada Allah swt, ini berarti bila untuk membaca Al-Qur’an saja kita harus berlindung kepada Allah swt, apalagi untuk melakukan aktivitas yang lain, Ailah swt berfirman: “Apabila kamu membaca Al Quran hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk“. (QS An Nahl[16]: 98)

3. Berlindung Kepada Allah Dari Kezaliman
Sikap dan tindakan yang melewati batas ketentuan Ailah swt baik terhadap jiwa, harta maupun kehormatan diri dan orang lain merupakan kezaliman yang harus dijauhi, karenanya kita harus berlindung kepada Allah swt dari yang demikian. Diantara contoh kezaliman adalah perbuatan baik yang teiah dilakukan orang lain kepada kita tidak kita balas dengan kebaikan atau kebaik-kan yang lebih baik, tapi justeru kita lakukan perbuatan yang menyakiti perasaannya, termasuk di dalamnya melakukan perbuatan zina dengan isteri atau suami dari orang yang telah ber-buat baik kepada kita meskipun hal itu karena ajakannya, karenanya Nabi Yusuf as tidak mau melakukan hal itu, Allah swt berfirman: “Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan Dia menutup pintu-pintu, seraya berkata: ‘Marilah ke sini.’ Yusuf berkata:Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik. Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung’ ” (QS Yusuf[12]: 23).
Termasuk kezaliman yang jangan sampai kita melakukannya adalah menahan orang tanpa alasan yang bisa dibenarkan seperti menuduh orang bersalah padahal tidak bisa dibuktikan kesalahannya, karenanya Nabi Yasuf as juga berlindung dari yang demikian sebagaimana Allah swt berfirman: “Berkata Yusuf: ‘Aku mohon perlindungan kepada Allah daripada menahan seorang, kecuali orang yang Kami ketemukan harta benda Kami padanya, jika Kami berbuat demikian, Maka benar-benarlah Kami orang-orang yang zalim” (QS Yusuf [12]:79).
Dengan demikian menjadi jelas bagi kita bahwa dalam hidup yang penuh dengan godaan dan tantangan dibutuh-kan kekuatan rohani yang salah satunya bisa kita dapatkan dari perlindungan Aliah swt, karenanya harus selalu kita minta perlindungan dari-Nya yang amat penting untuk bisa menjalani kehidupan dengan baik, di dunia maupun di akhirat.

Sumber: http://mimbarjumat.com/archives/93

Tidak ada komentar:

Posting Komentar